Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, mengklaim bahwa pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung akan banyak menciptakan lapangan kerja baru. Berdasarkan perhitungannya, pembangunan proyek tersebut akan memberikan lapangan kerja baru bagi 67 ribu orang.
Jumlah penciptaan lapangan kerja tersebut, lanjutnya, terbagi menjadi tiga. Pertama, saat pembangunan jalur yang mampu menciptakan lapangan kerja bagi 39 ribu orang. “Itu selama tiga tahun pembangunan,” ujar Rini di Jakarta, Jumat (29/1).
Ke dua, untuk pembangunan stasiun. Menurut perhitungannya, pembangunan stasiun kereta cepat bisa menciptakan lapangan kerja bagi 20 ribu orang. Sementara yang ke tiga, saat operasional. Di mana saat pengoperasian, kereta cepat nanti bisa memberi lapangan kerja bagi 28 ribu orang.
Selain itu, menurut pihak Manajemen PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC), Mega proyek kereta cepat Jakarta-Bandung diperkirakan menyerap puluhan ribu tenaga kerja saat proses pembangunan sekitar tiga tahun.
“Dalam perhitungan kami, walau pun kereta cepat teknologi tinggi, untuk prasarana sarana contoh pondasi kita butuh tenaga kerja konvensional. Perhitungan kami 3 tahun membutuhkan 39 ribu tenaga kerja diharapkan dari lokal,” ujar Direktur Utama PT KCIC Hanggoro Budi Wiryawan saat berada di SCTV Tower, Jakarta, Minggu (31/1/2016).
Menurutnya, kereta cepat sendiri diharapkan menjadi alternatif transportasi selain jalur tol dan kereta reguler. Terlebih jalur tersebut diperkirakan semakin padat.
“Kereta cepat program untuk menatap kebutuhan sampai 50 tahun depan, meski ada jalan tol dan kereta api. Tol sudah padat. Kalau 2-3 tahun akan lebih padat apalagi 50 tahun ke depan,” tandasnya. (L6/T)