Abstraksi
Kompetensi yang dibangun pada Diklat prajabatan pola baru adalah soft skill yaitu nilai-nilai dasar sesuai pada UU ASN no 5 th 2014. Lima nilai dasar itu adalah akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi yang kelima nilai dasar disingkat dengan nama ANEKA. Desain kurikulum diklat prajabatan pola baru dengan kegiatan ‘on campus’ untuk internalisasi nilai-nilai ANEKA dan membuat rancangan aktualiasi dan kegiatan ‘off campus’ untuk mengaktualisasi nilai-nilai dasar tersebut di tempat kerja atau tempat magang.Laporan hasil aktualisasi disampaikan dalam seminar akhir dan di akhiri membuat action plan untuk diimpelementasikan diklat.
Kata kunci : soft skil – ANEKA – Rencana Aktualisasi- laporan aktualisasi-action plan.
PENDAHULUAN
Pada tahun 2014, suatu perubahan luar biasa dibangun dalam diklat prajabatan pola baru. Diklat prajabatan kali ini berisi soft skill yaitu perubahan sikap dan perilaku sebagai pelayan publik. Menurut ka Lan ( Prof. Agus Dwiyanto ) Diklat Prajab sangat strategis menanamkan nilai-nilai dasar sebagai dasar melaksanakan tugas sehari-hari. 3 peran ASN yaitu : pelaksana kebijakan, penyelenggara pelayanan public dan perekat persatuan bangsa.
Landasan hukum 4 peraturan :
- Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara;
- Peraturan Kepala Lan Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat Prajabatan Golongan I dan II .
- Peraturan Kepala Lan Nomor 39 Tahun 2014 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat Prajabatan Golongan III.
- Surat edaran deputi Bidang diklat Aparatur LAN tentang pembiayaan Diklat Prajabatan CPNS honorer K1 dan K2, CPNS gol III dan II dan I
SYSTEMS PENYEELENGGARAAN DIKLAT POLA BARU
Pada diklat prajab kompetensi sangat soft karena nilai dasar. Bedanya dengan diklat kepemimpinan ‘hard’ skill. Menjadi tantangan WI bagaimana menginternalisasikan nilai-nilai tsb. Untuk itu perlu di gambarkan dalam 3 dimensi. Emergence property atau hasil akhir dari suatu system diklat prajabatan pola baru adalah terinternalisasikan nya soft skil yaitu memberikan pelayanan publik yang professional.
7 Subsistems gara diklat menghasilkan emergence property yaitu terinternalisasikannya nilai-nilai dasar ( kompetensi ):
- Kompetensi apa yang dibangun
- Bagaimana desain kurikulum
- Bagaimana desain pembelajaran mata diklat
- Bagaimana desain evaluasi peserta
- Bagaimana desain penganggaran
- Bagaimana penyajian pengarahan program
- Bagaimana penyajian DK
Yang menjadi tugas wi adalah bagaimana desain pembelajaran dan desain evaluasi peserta. Pembelajaran dengan film pendek, perlu menyentuh dimensi afektif. 3 bahan baku yang dipergunakan adalah modul, video dan kasus. Desain evaluasi diwujudkan dalam bagaimana aktualisasi nilai dasar dilakukan peserta.
Kemampuan dalam mewujudkan 5 nilai dasar :
- Akuntabilitas dalam pelaksanaan tugas Mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas, mencintai produk dalam negeri
- Menjunjung tinggi standard etika public Kemampuan berinovasi utk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya
- Kemampuan untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya . bukan saja ybs bersih tapi juga mampu membersihkan
Nilai dasar tersebut harus mampu diwujudkan. Pada golongan 3 ditambahkan kompetensi untuk mampu menganalisis dampak apabila nilai – nilai dasar tsb tidak diaplikasikan. Nilai dasar termaktub dalam UU ASN no 5, th 2014.
LANDASAN KONSEPTUAL
Yang menjadi Landasan konseptual diklat prajabatan pola baru adalah teori The iceberg model of the competence ( by Sepncer and Spencer 1993 ) yaitu 5 nilai dasar, 2 dapat terlihat dipermukaan ( skill dan know ledge ) sedangkan 3 lainnya tidak tampak (hidden ) yaitu self concept, personal character dan motives.Ketiga hal berkaitan dengan psychology inilah yang membentuk karakter.
Bagaimana tacid knowledge ini dapat diwujudkan dalam tindakan. Tugas mata diklat ANEKA adalah menanamkan nilai-nilai itu dan Mata diklat panduan aktualisasi bertanggung jawab mengaktualisasikan nya Kompetensi ini adalah emergence property yang harus kelihatan.
The iceberg model of the competence dapat dilihat di bawah ini.
Contoh :
- Kemampuan memaknai kegiatannya. Menghubungkan nilai dasar dengn visi-misi organisasi.
- Kemampuan memaknai tsb kemampuan memperkuat instrumental organisasi.
DESAIN KURIKULUM Kurikulum diklat prajabatan pola di rancang on campus dan off campus. 3 tahap yaitu 1) internalisasi nilai-nilai dasarANEKA, 2) Aktualisasi nilai dasar dan 3) evaluasi hasil aktualisasi Adapun design kurikulum dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Tahap 1 : Diberi materi ANEKA dan membuat rancangan aktualisasi yg bersumber dari SKP. Sasaran Kinerja Perseorangan ( SKP – PP 46 ) sdh dibawa peserta sebelum masuk diklat. Selain itu kegiatan yang diperintahkan mentor atau inisiatif sendiri yang terkait dengan tugasnya. Ada 3 kegiatan sumber rancangan aktualisasi :
- Kegiatan SKP
- Kegiatan bersumber dari atasan langsung
- Kegiatan yang merupakan inisitif sendiri Pada tahap pertama, coach dan mentor harus ikut dalam seminar rancangan aktualisasi.
Pada tahap pertama, coach dan mentor harus ikut dalam seminar rancangan aktualisasi.
Contoh : Sesorang mengutamakan kepentingan Negara. Bukan kepada kepentingan pemerintah. Bila terjadi perbedaan, dia dapat memilih kepentingan public. Kegiatan aktualisasi di tuangkan dalam table di bawah ini.
Penilaian diberikan untuk kualitas dan kuantitas aktualisasi.
Pada tahap 2 : adalah kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar. Peserta off campus untuk mengaktualisasikan rancangan yang telah dibuat baik ditempat kerja atau ditempat magangnya di bawah bimbingan mentor dan coach masing-masing.
Pada tahap 3 : Melaporkan dalam seminar. Hasil aktualisasi. Ada evidence terdiri dari output, foto dan dokumen lainnya. Salah satu penilaian adalah intensitas kegiatan. Beraoa jumlah kegiatan yang dilakukan. Seminar hasil aktualisasi di hadiri penguji, coach dan mentornya. Penguji harus mengetahui pekerjaan substansinya. Nilai kuantitatif diberikan oleh penguji, sedang nilai kualitatif deskriptif seperti sikap dan perilaku diberikan oleh coah can mentor. Pengajar aktualisasi akan menjelaskan kepada para penguji dan coach ( 4 orang ) tentang cara penilaian. Mentor adalah orang yang mengetahui keadaan peserta dlm aktualisasi. Bila peserta magang, mentor adalah pimpinan unit tempat peserta melakukan aktualisasi sehari-hari. Persyaratan untuk menjadi penguji adalah ia mengetahui nilai dasar, tahu system, ada upaya lembaga diklat untuk menyamakan persepsi.
METODA INTERNALISASI NILAI DASAR
- ( concrete experience ) : Melakukan kegiatan yang mengandung unsur pembelajaran tentang substansi
- Refleksi
- Input session ( teknik pembelajaran )
- Abstract conceptualization (Teori2 dari peserta sendiri )
- Active experimentation ( aktualisasi )
Dalam diklat prajabatan pola baru ini yang di olah adalah ‘rasa’
Untuk sosialisasi pola baru ini, maka LAN telah menyiapkan master trainer TOF diklat prajabatan sebanyak 2 angkatan diklat master trainer bagi para pengampu ada tanggal 16 sd 23 Oktober .
Pada tanggal 12 sd 14 November 2014 penulis mendapat kesempatan pertamakalinya memberkan materi etika public pada diklat prajabatan Kemdikbud angkatan XXIII.
REFLEKSI PESERTA
Refleksi peserta diklat prajabatan Kemdikbud yang diikuti oleh 40 orang dosen dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, setelah mendapatkan materi etika publik, salah satu materi ANEKA pada kurikulum diklat prajabatan pola baru adalah sbb :
- Materi yang disampaikan sangat menarik dan dibuat sedemikian rupa agar mudah diaplikasikan. Cara dan metodanya pun tidak membosankan dan beragam.
- Pendidikan etika & pembentukan karakter selayaknya diberikan di berbagai lapisan dan sebagai salah satu syarat sebelum ASN menduduki jabatan tertentu yang penting.
- Penyampaian materi oleh widyaiswara sungguh membuka hati saya untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi, bahwa menjalani hidup (salah satunya bekerja) selalu harus didasari dengan mencari Ridho Allah SWT.
- Metode mengajar yang digunakan sangat memotivasi dan menyentuh hati saya sebagai peserta didik.
- Penyampaian materi penuh semangat, inovatif dalam mengaplikasikan sistem diklat prajab dengan pola baru, dan sangat interaktif sehingga suasana di kelas lebih hidup (tidak bosan)
- Pendidikan etika publik sangat penting ditanamkan bagi kami karena menjadi pengetahuan dan pemahaman bagi kami bahwa dalam tugas menjadi pelayan masyarakat tidak hanya aspek kualitas layanan yang diutamakan tetapi juga etika dalam implementasinya.
- Pendidikan etika publik yang kami dapatkan kemarin sesungguhnya melebihi ekspektasi kami, karena tidak hanya pengetahuan secara kognitif mengenai etika yang kagum dengan dedikasi widyaiwara pengampu materi, sangat disiplin, memberikan pengarahan yang sangat jelas, sangat komunikatif dan membuka peluang bagi kami untuk menyatakan pendapat dan menghargai dinamika kelompok yang ada di kelas.
- Subhanallah, materi yang diberikan telah mematahkan asumsi saya mengenai prajab yang membosankan. Materi yang diberikan sangat interaktif dengan berbagai metode pembelajaran yang sangat variatif. Widyaiwara juga menjadi contoh yang baik bagi kami mengenai kedisiplinan dengan selalu datang ke kelas tepat waktu. Widyaiswara juga membangkitkan etika spiritual yang mungkin sudah mulai redup. Ini menjadi pengalaman tak terlupakan bagi kami, semoga menjadi ilmu yang bermanfaat.
PEMBAHASAN :
Diklat prajabatan pola baru dengan design kurikulum ‘on dan off ‘ memberikan kesempatan bagi peserta untuk dapat mengaktualisasikan nilai – nilai dasar ANEKA yang telah ditanamkan pada saat 13 hari on campus oleh para fasilitator. Hal ini membutuhkan ketekunan dan kepiawaian fasilitator materi ANEKA dalam menanamkan nilai-nilai dasar dengan menggunakan metoda experencial learning cycle atau AKOSA.
Sebelum off campus peserta membuat rancangan aktualisasi yang dibimbing oleh coach dan konsultasi dengan mentornya. Tidak diberikan jadwal khusus untuk kegiatan ini, untuk itu peserta diharapkan memiliki upaya mandiri untuk bertemu dengan mentor. Disini mulai diuji kemampuan dan kegigihan peserta dalam membuat rancangan aktualisasi. Peserta baru bertemu dengan mentor pada saat seminar aktualisasi, sebelum off campus.
Selama off campus peserta berada pada unit kerja sendiri atau di tempat magang, dibimbing oleh mentor dan coach selama 14 hari. Peserta membuat laporan aktualisasi. Setelah itu kembali ke kampus untuk melaksanakan seminar laporan aktualiasi.
Setelah seminar peserta membuat action plan untuk dibawa pulang dan di implementasikan di tempat kerja masing-masing.
Disini perlu ada yang memonitor aktivitas peserta pasca diklat. Untuk itu perlu dibentuk tim yang akan memonitor aktivitas peserta dan memberikan fasulitas counceling hingga waktu tertentu. Dengan demikian nilai-nilai dasar yang ditanamkan akan tumbuh dan berkembang di tempat kerja dan memberikan warna dalam pelaksanaan tugasnya.
Kesimpulan :
- System penyelenggaraan diklat pola baru dapat menanamkan nilai-nilai dasar ANEKA untuk menjadi ASN yang memiliki kompetensi mampu melayani publik.
- Materi ANEKA dan Aktualisasi diberikan dalam satu tim teaching, diperlukan fasilitator yang kompeten dan mampu bekerjasama dengan baik.
- Perlu ada tim pasca diklat yang memantau action plan peserta dan memberikan councelling sampai beberapa waktu.
- Penanaman nilai-nilai etika publik sebagai salah satu contohnya telah berhasil menyentuh hati peserta diklat prajabatan dan menumbuhkan motivasi untuk berbuat lebih baik dan memberikan inspirasi untuk menerapkan nilai-nilai ASN dalam pelayanan publik.
Reference:
- UU ASN no 5 tahun 2014
- Ceramah Kepala LAN pada TOF II diklat Prajabatan LAN RI. Jakarta Basseng, 2014.
- Sistem Penyelenggaraan Diklat Prajabatan Pola Baru.
- Ceramah TOF II diklat Prajabatan LAN RI. Jakarta _____,2014.
- Panduan materi ANEKA. TOF I LAN RI, Jakarta. Feedback peserta diklat Prajabatan angkatan XXIII kemdikbud tahu 2014.
Disusun oleh : Ir. Sovia Emmy, MM.Agr.