Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), M. Hanif Dhakiri, meresmikan pendirian masjid Abdurrahman Wahid di lingkungan Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) di kawasan Kampung Makassar, Jakarta Timur. Ia berharap seluruh pegawai Kemnaker, peserta Diklat, dan masyarakat muslim sekitar Pusdiklat bisa memakmurkan Masjid Abdurrahman Wahid.
Hanif juga berharap Masjid Abdurrahman Wahid dapat menjadi media atau sarana untuk menyemai pandangan Islam yang moderat, damai, sejuk, rahmatan lil ‘alamin–Islam merupakan agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam semesta– dan bukan menjadi tempat untuk provokasi.
Menurutnya, dengan berdirinya Masjid di lingkungan Pusdiklat, maka pegawai Kemnaker, peserta diklat, dan masyarakat muslim sekitar Pusdiklat tidak akan lagi kesulitan mencari tempat ibadah untuk menjalankan ibadah, baik sholat lima waktu maupun sholat Jumat.
Hanif pun berharap keberadaan Masjid Abdurrahman Wahid bisa digunakan untuk mengaji mengingat saat ini bagi masyarakat Jakarta, mengaji merupakan barang mewah. Sempitnya waktu masyarakat Jakarta untuk mengaji kepada Kyai, akhirnya banyak masyarakat yang mengaji melalui Google.
Sementara itu, Sekjen Kemnaker, Hery Sudharmanto, mengatakan bahwa pembangunan Masjid di Pusdiklat bertujuan untuk membantu dan memudahkan seluruh peserta Diklat Naker dan masyarakat setempat di Kampung Makassar. Sebab, masyarakat di sekitar Pusdiklat, hingga saat ini masih mengalami kekurangan sarana ibadah.
Masjid yang berada di tengah-tengah lingkungan Pusdiklat tersebut berukuran 15×19 meter, terdiri dari dua lantai, dan dapat menampung 370 jemaah. Pembangunannya akan memakan waktu selama empat bulan (Maret-Juni).
“Kami berharap Masjid Abdurrahman Wahid ini bisa segera operasi dan dapat dimanfaatkan masyarakat dan khususnya peserta diklat yang sangat membutuhkannya”