Cirebon – Daya saing, sebagai kata kunci dalam hubungan ekonomi antar negara saat ini telah melahirkan iklim ketenagakerjaan yang semakin kompetitif. Oleh karenanya, seluruha lembaga pendidikan kemasyarakatan seperti Pesantren, harus mampu mempersiapkan sebaik mungkin alumninya agar mampu bersaing di era kompetisi.
“Maka Pesantren juga perlu mendorong agar para santri memiliki daya saing dan alumni pesantren dapat bersaing di pasar kerja,” kata Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker) M. Hanif Dhakiri saat memberikan sambutan pada Haul Alm. KH. Aqiel Siroj ke-27 dan Khotmil Qur’an ke-27 di Pondok Pesantren Khas Al-Jadid, Kempek, Cirebon hari Sabtu (5/11/2016).
Menteri Hanif menilai, peran lembaga pendidikan yang berbasis kemasyarakatan seperti pesantren sangat penting dalam upaya peningkatan daya saing masyarakat Indonesia. Hal ini tak lain karena pesantren adalah lembaga pendidikan yang lekat dengan masyarakat setempat. Selain itu, pesantren adalah salah satu lembaga pendidikan yang memproyeksikan alumninya untuk kembali ke masyarakat.
Ia mencontohkan dalam hal daya saing tenaga kerja Indonesia yang masih kalah dengan negara lain. Berdasarkan data Sakernas BPS 2015, jumlah angkatan kerja Indonesia berada di kisaran angka 122 juta. Dari jumlah tersebut, 62 persennya berpendidikan menengah pertama ke bawah (SD-SMP). Hal ini yang menurut Menteri Hanif, membutuhkan kontribusi besar dari seluruah dunia pendidikan, termasuk pesantren. Agar daing masyarakat Indonesia dapat meningkat.
“Salah satu tatangan kerja kita adalah 60 persen didominasi SD-SMP. Dan tenaga kerja juga tantangan bagi pesantren,” lanjut Menteri Hanif.
Ia pun menilai saat ini sudah banyak pesantren yang bertranformasi menjadi lembaga pendidikan yang menyiapkan almnus siap kerja. Untuk itu, Menaker berharap agar dunia pesantren terus mengembangkannya. Baik mempersiapkan alumninya untuk dapat masuk ke dunia kerja, maupun pembekalan kewirausahaan.
“Dan hari ini sudah banyak santri-santri yang berkiprah dibanyak sektor. Mulai dari bisnis, pasar modal, dan lain-lain,” pungkasnya.